Explore more :)

architectural photography of brown building

Kota Emas yang Hilang: Penemuan Kota Kuno Berusia 3.000 Tahun di Mesir

Penemuan kota kuno Mesir berusia 3.000 tahun, "The Rise of Aten", di dekat Luxor—terkubur pasir selama ribuan tahun. Peninggalan Firaun Amenhotep III ini dijuluki "Pompeii-nya Mesir" karena struktur jalan, rumah, dan artefaknya masih utuh. Mengungkap kehidupan sehari-hari masyarakat Mesir Kuno dan misteri peralihan pemujaan ke dewa Aten. 🔍🏺

3/17/20252 min read

kota kuno Mesir berusia 3.000 tahun
kota kuno Mesir berusia 3.000 tahun

Pada 2021 Tim arkeologi Mesir mengungkap penemuan spektakuler: reruntuhan kota kuno berusia 3.000 tahun yang terkubur di bawah pasir dekat Luxor. Dijuluki "The Rise of Aten", kota ini disebut sebagai salah satu temuan terpenting sejak makam Tutankhamun. Berikut fakta-faktanya:

Lokasi dan Sejarah

  • Kota ini dibangun pada masa pemerintahan Firaun Amenhotep III (sekitar 1391–1353 SM), salah satu penguasa tersukses di Kerajaan Baru Mesir.

  • Terletak di tepi barat Sungai Nil, dekat Lembah Para Raja dan Kuil Karnak.

  • Kota ini berkembang selama 30 tahun sebelum ditinggalkan secara misterius, mungkin terkait dengan kepindahan ibu kota ke Amarna oleh Firaun Akhenaten (putra Amenhotep III).

Temuan Utama

  1. Struktur Kota yang Utuh:
    Jalan-jalan, rumah, bengkel kerajinan, dan gedung administratif ditemukan dalam kondisi terawat. Dinding setinggi 3 meter dan ruangan penuh peralatan sehari-hari mengungkap kehidupan urban masa itu.

  2. Artefak Menakjubkan:

    • Perhiasan, tembikar bertuliskan hieroglif, dan cetakan untuk membuat dekorasi ritual.

    • Tulang hewan, peralatan tenun, dan sisa makanan yang mengungkap pola hidup masyarakat.

    • Cap bertulisan "gm pa Aten" (wilayah Aten yang gemilang), yang menjadi dasar penamaan kota.

  3. Makam yang Tidak Terganggu:
    Dua makam berisi mumi dengan posisi tangan terikat di punggung dan tali di lutut—diduga korban ritual atau eksekusi.

Penemuan yang sangat penting ini membuktikan bahwa :

  • Kapsul Waktu Peradaban: Kota ini memberikan gambaran langka tentang kehidupan sehari-hari orang Mesir kuno, bukan hanya kalangan elit.

  • Jembatan Sejarah: Mengisi kekosongan informasi antara era Amenhotep III dan Akhenaten, termasuk alasan peralihan ke pemujaan dewa tunggal Aten.

  • Preservasi Luar Biasa: Terkubur pasir selama milenium, kondisi kota ini disebut "Pompeii-nya Mesir" karena strukturnya yang hampir utuh.

Proses Penemuan

  • Awalnya, tim pimpinan Dr. Zahi Hawass (mantan Menteri Purbakala Mesir) mencari kuil pemakaman Tutankhamun pada September 2020.

  • Saat penggalian, mereka justru menemukan jaringan bata lumpur yang membentang ke segala arah—tanda awal kota yang hilang.

Penemuan "The Rise of Aten" bukan sekadar harta karun arkeologi, tapi juga pengingat bahwa peradaban kuno masih menyimpan misteri yang menunggu diungkap. Kota ini membuka jendela baru untuk memahami dinamika politik, budaya, dan kepercayaan di puncak kejayaan Mesir Kuno.

Fakta menarik: Kota ini terkubur pasir selama ribuan tahun—kondisinya lebih baik daripada situs-situs yang terpapar erosi atau penjarahan!

Archaeologist Zahi Hawass described the city as the "largest administrative and industrial settlement" of its time in Egypt. From Dr. Zahi Hawass/Facebook